5 Hal Untuk Menacapai Keberlimpahan



sumber: creatingfreedomonline.com
Setiap orang pasti menginginkan hidup yang berkecukupan penuh dengan keberlimpahan. Hampir semua orang bekerja banting tulang setiap hari mengumpulkan pundi-pundi kekayaan hanya untuk mencukupi segala kebutuhannya baik saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Merujuk pada tulisan Adam Nova, ada 5 hal yang dapat menggiring kita menuju pada keberlimpahan tersebut. Bahakan Adam Nova menyebutkan hanya dalam 365 hari atau hanya satu tahun saja kita dapat mencapai keberlimpahan tersebut. 5 hal tesebut adalah sebagai berikut.

1.    Lintasan Prasangka
Pikiran manusia mirip dengan sebuah komputer. Dia memerlukan sistem opersasi, lalu memerlukan aplikasi-aplikasi untuk mengerjakan pekerjaannya. Namun bisa juga terserang oleh virus sehingga terganggu kinerjanya. Sama halnya dengan pikiran manusia yang terganggu oleh virus. Dia kana mengalami krisis kepercayaan diri dan akhirnya tidak yakin akan kemampuannya.
Apa yang terjadi pada diri kita adalah apa yang kita pikirkan. Jadi ketika kita berpikir kita akan sukses, maka setiap perasaan dan tindakan kita akan menuntun untuk mencapai kesuksesan tesebut. Pada buku yang ditulis oleh Adam Nova ini dikatakan bahwa manusia 88% dipengaruhi ileh pikiran bawah sadarnya. Jadi langkah pertama untuk mencapai keberlimapahan adalah ubah PRASANGKA Anda di area pikiran, perasaan, dan tindakan,

2.    Ikrar Peristiwa
Untuk medapatkan sesuatu yang Anda inginkan, Anda perlu benar-benar yakin mengininkan hal tersebut. Keyakinan tersebut dapat dilihat dengan seberapa tahu Anda terhadap apa yang Anda inginkan. Dari mulai kapan Anda menginginkan hal tersebut, apa yang akan Anda lakukan  setelah mendapatkannya, apa yang akan Anda lakukan ketika tidak mendapatkannya, dan kenapa Anda belum mendapatkannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mecatat target Anda.
Menuliskan target pencapaian sangat penting. Dengan begitu Anda akan mengingat dan bekerja dengan fokus untuk mencapai tujuan Anda. Sehingga mulai sekarang Anda dapat berikrar apa sebenarnya yang Anda inginkan, kapan target tersebut harus tercapat, dan apa strategi untuk mencapainya.

3.    Celling Penembus Batas
Pada setiap diri manusia ada yang namanya homeostatis atau yang lebih dikenal dengan comfort zone (zona kenyamanan). Setiap ada perubahan yang besar dari diri Anda pasti ada perlawanan yang besar dari homeostatis ini. Ada tiga posisi dalam hidup Anda. Pertama homeostatis atau zona nyaman Anda, kedua bottom line atau posisi terbawah anda, dan ketiga adalah celling atau posisi teratas Anda.
Untuk mencapai puncak bahkan menembus batas celling, Anda perlu banyak belajar. Meningkatkan sumber daya dalam diri Anda. Anda perlu seseorang yang dapat dijadikan sumber belajar untuk meninkatkan level celling Anda. Ingat, jika kita bergaul dengan pedagang minyak wangi terbawa wangi, dan jika bergaul dengan pandai besi makan akan terbawa bau bakaran.

4.    Lingkar Niaga
Ingat 10 pintu rezeki yang disiapkan Allah, 9 diantaranya adalah untuk pedagang. Bisnis adalah kemungkinan tersebesar untuk mencapai keberlimpahan. Bisnis memang mudah tetapi juga beresiko. Prinsip yang ditekankan adalah ATM. Amati, Tiru, Modifikasi. Kita tak perlu susah payah memikirkan ide. Kita hanya cukup berinovasi. Ingat hal pertama yang dipelajari manusia setelah lahir adalah meniru. Meniru adalah proses pendidikan pertama dalam diri Anda.


5.    Harta Berdaya
Setelah Anda menguasai dan menjalankan keterampilan lingkar niaga, Anda harus mulai menjaga dan mengembangkan harta Anda. Kunci keberhasilan dari barta berdaya adalah disiplin, konsisten, dan militan. Inilah yang harus Anda lakukan.
·         Alokasi minimal 10% dari penghasilan untuk sedekah
·         Alokasi minimal 10% dari penghasilan untuk investasi
·         Alokasikan 15% dari penghasilan untuk memanjakan diri
·         Alokasikan 55% dari penghasilan untuk kebutuhan rumah tangga. (aii)


Sumber: 
Nova,A. (2013). 5 Rukun Keberlimpahan. Jakarta: Gramedia



Tidak ada komentar:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();
Diberdayakan oleh Blogger.