Alasan Ikan Mengambang Ketika Sudah Mati

www.readingtree.org
Bicara soal hewan air pasti yang pertama kali terbayangkan adalah ikan. Meskipun sebenarnya makhluk hidup yang ada di air lebih dari 200.000 spesies, ikan tetap menjadi salah satu spesies yang paling dekat dengan manusia, baik itu sebagai makanan maupun sebagai peliharaan. Namun pernahkah Anda mengamati ikan yang sudah mati dan mengambang di air? Kenapa itu bisa terjadi?

Dalam fisika, benda bisa tenggelam, melayang, dan mengapung (mengambang) itu disebabkan oleh gaya apung pada benda tersebut. Bila gaya apungnya lebih kecil dari gaya berat bendanya maka benda akan tenggelam. Bila gaya apungnya lebih besar dari gaya beratnya maka benda akan mengapung. Dan bila gaya apungnya sama dengan dengan gaya beratnya, maka benda akan melayang. Hal ini juga berkaitan dengan massa jenis benda. Lalu kenapa ikan setelah mati beberapa hari baru mengapung di air?

Tubuh ikan yang ramping memiliki berat jenis yang lebih besar dengan air saat berenang, tetapi berat jenisnya menjadi sama ketika mengapung. Sehingga sebenarnya ikan memiliki kemampuan untuk mengubah berat jenis dirinya. Cara kerja ini hampir sama dengan cara kerja kapal selam.

Di dalam air sendiri, tekanan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman (hukum hidrostatis). Ikan dapat menetralkan tekanan tersebut dengan bantuan kantong dalam tubuhnya yang disebut swim bladder atau gas bladder (kantong udara atau gelembung udara). Proses ini bukan benar-benar usaha yang dilakukan ikan untuk tenggelam dan mengapung. Tetapi ini merupaka reaksi kimia terhadap perubahan tekanan yang terjadi.

Ketika ikan mati, udara yang ada pada kantong udara ikan akan tetap berada disana. Pada poses pembusukan akan muncul gas-gas yang nantinya akan masuk pada kantong tersebut. Akibatnya gaya apung pada ikan menjadi lebih besar dibandingkan denga gaya beratnya. Hal inilah yang menyebabkan ikan mengambang setelah mati. (aii)*

*berbagai sumber

Tidak ada komentar:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();
Diberdayakan oleh Blogger.